Jumat, 11 Februari 2011

SEJARAH KOTA CIMAHI dan KEADAAN KOTA CIMAHI

Kota Cimahi adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Cimahi dahulu bagian dari Kabupaten Bandung, yang kemudian ditetapkan sebagai kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976. Pada tanggal 21 Juni 2001, Cimahi ditetapkan sebagai kota otonom. Kota Cimahi terdiri atas 3 kecamatan, yang dibagi lagi atas 15 kelurahan.

Sejarah

Cimahi mulai dikenal ketika pada tahun 1811, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membuat jalan Anyer-Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan di alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874–1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung-Cianjur sekaligus pembuatan Stasiun Cimahi. Tahun 1886 dibangun pusat pendidikan militer beserta fasilitas lainnya seperti Rumah Sakit Dustira dan rumah tahanan militer. Pada tahun 1935, Cimahi ditetapkan sebagai kecamatan.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Cimahi menjadi bagian dari Kabupaten Bandung. Pada tahun 1962, dibentuk Kawedanaan Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat. Berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 1975, Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976, dan menjadi kota administratif pertama di Jawa Barat. Mulai 21 Juni 2001 status Cimahi menjadi kota.

Kini Cimahi menjadi salah satu kawasan pertumbuhan Kota Bandung di sebelah barat. Jumlah penduduknya saat ini adalah sekitar 483.000 jiwa, meningkat dari 290.000 pada tahun 1990 dengan pertumbuhan rata-rata 2,12% per tahun.

Kota tentara

Kota Cimahi mendapat julukan sebagai "Kota Tentara" karena di kota ini banyak pusat pendidikan untuk tentara, di antaranya:

* Pusat pendidikan artileri medan (Pusdikarmed)
* Pusat pendidikan guru militer (Pusdikgumil)
* Sekolah Pelatih Infanteri, Pusat pendidikan infanteri (Pusdikif)
* Pusat pendidikan jasmani (Pusdikjas)
* Pusat pendidikan peralatan (Pusdikpal)
* Pusat pendidikan pembekalan angkutan (Pusdikbekang)
* Pusat pendidikan polisi militer (Pusdikpom)
* Pusat pendidikan perhubungan (Pusdikhub)

belum lagi markas-markas tentara yang terdapat di situ yang jumlahnya pun cukup banyak, seperti:

* Brigif 15/Kujang II
* Pussenarhanud
* Pussenarmed
* Kiban Yonzipur 3
* Kodim 0609/Cimahi

dan masih banyak lagi. Dengan banyaknya pusat pendidikan tentara dan fasilitas kemiliteran lainnya maka sekitar 60% wilayah Kota Cimahi digunakan oleh tentara. Mungkin karena itulah, kota Cimahi juga mendapat julukan "Kota Hijau", sesuai dengan warna seragam yang digunakan tentara khususnya dari angkatan darat (TNI-AD).

Namun keadaan demikian juga menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pemerintah kota Cimahi. Ini disebabkan karena tanah dan bangunan yang digunakan oleh militer tersebut tidak dibayar pajak bumi dan bangunannya (PBB), sehingga pemerintah kota tidak mendapat masukan dari sebagian besar wilayahnya.

Rumah Sakit di Cimahi

* RSU Cibabat di Jalan Jend.H.Amir Machmud No. 140 Cimahi 40513
* Rumah Sakit Tk. II Dustira di Jalan Rumah Sakit No. 1 Cimahi 40533
* RSJ Cisarua (Kabupaten Bandung Barat bukan Kota Cimahi)
* RS Mitra Kasih
* RS MAL (Mitra Anugrah Lestari) di Jalan Cibaligo No. 76 Cimindi - Cimahi

Perguruan Tinggi di Cimahi

* Akademi Fisioterapi Rumah Sakit Dustira
* Akademi Kebidanan Tri Dharma Bandung
* Akademi Keperawatan RS Dustira
* Politeknik TEDC
* Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Cimahi
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budhi Luhur Cimahi
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
* Sekolah Tinggi Teknologi Cimahi
* STKIP Pasundan
* STKIP Siliwangi
* Universitas Jenderal Achmad Yani
* Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (D1)
* Akademi Analis Kesehatan Depkes (D3)
* Akademi Kesehatan Lingkungan Depkes (D3)
* Akademi Gizi Depkes (D3)


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cimahi

0 komentar:

Posting Komentar

THANKS GROSSER

 
Powered by Blogger