Senin, 20 Agustus 2012

SURAT UNTUK AYAH DI SURGA


Dear Ayah,
Ayah, apa kabar di syurga sana ? Aku tidak ragu, Allah pasti memberikan banyak sekali keistimewaan untuk Ayah. Betapa tidak, selama hidup Ayah selalu berbaik sangka kepada orang lain, dan … satu hal yang membuat Ayah begitu istimewa untukku, karena Ayah adalah seorang penyabar, baik, dermawan. Dan aku belum pernah menemui orang yang dapat menandingi kebaikan itu (cerita nenek/ibu/kk/yg mengenalnya).
Ingin rasanya aku bisa sepertimu, mampu mengelola segala emosi dengan baik, tidak pendendam, dan … penyayang. Ah, aku sangat merindukanmu saat ini !
Ini sudah Idul Fitri akan berlangsung. Inilah Idul Fitri yang kesekian kalinya tanpa ada Ayah disisiku, aaah … belum terbayang bagaimana rasanya nanti. Yang jelas, pasti ada satu hal yang terlewatkan, Ayah tidak akan mencium keningku lagi, menggendongku lagi.
Oiya, seperti biasanya, Indonesia sedang dirundung euphoria mudik. Haha. Aku berharap ayah masih ingat ketika waktu dulu aku sering merengek karena diajak mudik. Padahal kampung halamannya ada di solo dan cianjur. Kemudian aqu slalubilang terhadap mamah aqu ingin didepan deket sopir,, biar suatu saat aq bisa mengantar kluarga ku (mamah) ke mana pun !
Ayah, seperti yang pernah aku bilang, aku menyimpan banyak sekali cerita yang ingin aku bagi denganmu. Aku punya banyak kabar bahagia, sama banyaknya dengan masalah yang ingin aku bagi denganmu.
Teman-temanku bertambah banyak sekarang. Aku senang sekali karena kini aku bisa mengenal banyak teman dari latar belakang yang berbeda, dari profesi yang berbeda, dan dari kultur yang berbeda pula. Dan, aku sangat senang kala mereka mampu menilaiku sebagai diriku sendiri, dan membuatku nyaman untuk berada di tengah-tengah mereka. Aku juga ingin menemukan seseorang yang sangat istimewa untukku, doakan aku semoga dia memang seseorang yang Allah takdirkan untuk aku.
Kerjaanku belum sempurna,, aq ingin hebat melebihi aya walaupun bukan militer. Sekarang aku mulai banyak tau tentang manusia. Pemikiranku juga jadi semakin terbuka. Yang terpenting, aku ini sekarang memang pekerja dan merintis wirausaha, bukan anak yatim yang ga akan sukses seperti apa yang sering mereka katakan. Kadang aku sedih mengingatnya. Tapi, seperti yang sering Ayah katakan dulu, semuanya harus menjadi cambuk supaya aku selalu bersemangat. Doakan aku semoga bisa terus meningkat supaya aku bisa mewujudkan cita-citaku untuk melanjutkan kuliahku walaupun aq sudah menjadi sarjana.
Aku sekarang punya pekerjaan baru. Ah, aku tidak suka menyebutnya sebagai ‘pekerjaan’, karena faktanya aku sangat mencintai kegiatan itu. 
Hmm, apa lagi ya ? Aku sampai bingung. Yang jelas, kehidupanku begitu menarik sekarang. Warnanya tidak hanya hitam dan putih. Tapi, P E L A N G I. Yeaah, Ayah harus percaya bahwa sekarang aku sudah mampu melukis pelangi untuk kehidupanku. Meskipun, selalu ada hujan sebelumnya. Tidak masalah, aku suka sekali hujan. Momen paling romantis itu ya hujan. Aku suka menatap butiran-butirannya karena aku menemukan ketenanganku disana.
Tapi sekarang ini hujan seperti malu untuk bertemu denganku. Mereka lama sekali tidak menyapaku. Padahal, aku sedang membutuhkannya. Untungnya burung-burung kecil yang baik hati rela berkicau dan bersenandung untukku.
Eh Mamah memanggilku, mengajakku untuk merencanakan apa yang akan kita masak untuk Idul Fitri nanti. Sayang sekali, ayah tidak dapat lagi mencicipinya. Haha, jatah Ayah untukku saja yaa.

I really wish you were here, dad.

0 komentar:

Posting Komentar

THANKS GROSSER

 
Powered by Blogger